Elite Zone - Alita, seorang remaja berusia 13 tahun yang baru menginjak bangku SMP, terpesona pada seorang pria teman kakaknya, Yusa. Pembawaan Erwin, pria itu, sangatlah menyenangkan. Sehingga mampu membuat Alita yang pendiam menjadi ceria dan bisa banyak bercerita. Namun satu sifat Erwin yang tidak baik, yaitu begitu banyaknya wanita yang tergoda pesonanya menyebabkan terdapat kesan bahwa Erwin playboy yang gemar mempermainkan wanita.
Yusa,
mama, bahkan eyang putri memperingatkan Alit agar tidak jatuh pada
perangkap Erwin. Sayangnya perasaan memang tidak dapat ditolak
kehadirannya. Cinta itu tumbuh perlahan yang berkelanjutan hingga
mengendap di dasar hati Alit yang terdalam dan tidak bisa dijangkau
siapapun lagi. Namun Alita tetap menemukan akal sehatnya dan menyimpan
rasa itu diam-diam.
Saat Alit memutuskan
untuk kuliah di Jogja sambil menemani eyang putrinya, Yusa telah bekerja
di Surabaya dan Erwin kembali ke Jakarta. Intensitas pertemuan secara
fisik tentu telah berkurang, digantikan oleh teknologi masa kini,
e-mail.
Kuasa Allah-lah yang
mengatur pertemuan dan perpisahan seseorang. Ava, kekasih Yusa,
mengalami kecelakaan lalu lintas dan meninggal dunia. Kejadian itu
menyebabkan Alit bertemu kembali dengan Erwin. Pria itu menghibur
kesedihan Alit, kembali membangun rasa cinta Alit. Hingga saat Erwin
mengatakan bahwa kebawelan Alit mirip dengan Tira, kekasihnya, hati Alit
terkoyak. Dia pun memutuskan untuk tidak lagi berhubungan dengan Erwin,
entah itu puisi yang rutin mereka kirimkan tiap bulan, ataupun SMS dan
telepon. Alit mengganti alamat email dan nomor handphone-nya.
Hari berganti bulan, Alit yang selalu
menyimpan Erwin di hatinya, dibujuk Abel sahabatnya agar mau berkenalan
lebih jauh dengan Baim, seorang mahasiswa yang kos di depan rumah eyang
putri. Pada hari Sabtu yang telah mereka tentukan untuk berkencan, tak
disangka Erwin datang ke Jogja. Reaksi Alit yang meneteskan airmata saat
menemui Erwin, menjawab semua pertanyaan Erwin mengapa Alit tidak
membalas email dan teleponnya.
Perasaan Alit
tertumpah sudah saat itu. Dia tak lagi malu mengakui bahwa dia menyukai
Erwin, dan Erwin pun membuka semua kisah sepak terjangnya selama ini
bersama para wanita. Dan Tira adalah wanita yang diharapkannya menjadi
yang terakhir dalam hidupnya, bahkan mereka berniat untuk menikah. Alit
tidak berharap apapun lagi pada Erwin, dia hanya ingin mencoba membuka
hati untuk Baim.
Namun perasaan Alit
pada Erwin terlalu kuat. Saat pak pos datang mengantar paket untuk Alit
dari Erwin yang berisi kain brokat serta undangan pernikahan Erwin dan
Tira, raut wajah Alit cukup menjelaskan bagaimana hancurnya perasaan
gadis itu. Baim pun cukup pintar untuk membaca ekspresi Alit. Jika saya
boleh menggambarkan perasaan Alit itu dengan kata-kata saya sendiri,
akan saya katakan pasti hatinya serasa ditusuk pedang yang tajam dan
perlahan pedang itu berputar sehingga pedihnya makin terasa dan takkan
pernah hilang.
Singkat cerita Erwin bercerai dari
isterinya karena dia selingkuh dengan rekan kerjanya. Dia positif
HIV/Aids setelah berhubungan dengan rekan kerjanya, isterinya juga
positif HIV/Aids tertular dari Erwin. Setelah Erwin mengetahui ia
mengidap HIV/Aids ia bercerita kepada Yusa tentang semuanya termasuk
tentang Alita juga penyakit HIVnya. Mendengar itu Yusa menangis. Alita
lebih dari menangis, seperti mimpi yang tak pernah terduga. Hatinya
seperti disayat beribu pisau,ingin berteriak sekeras-kerasnya agar dunia
tahu betapa hatinya sakit mendengar takdir ini. Lambat laun ketahanan
tubuh Erwin rapuh. Pertemuan pun tak pernah
terjadi semenjak malam pemberitaan itu. Sesekali mereka hanya telepon
atau berkirim sms namun hal itu lama kelamaan hilang hingga Erwin pun
meninggal. Alita hanya bias melihat jasadnya dari kejauhan seperti
janjinya kepada Erwin.
Itulah sederet cerita panjang Alita.
Ceritanya mengalir secara kronologis, ditandai dengan tahapan
pertambahan umur Alita. SMP, SMA, kuliah, dan bekerja. Setting lokasi
berturut-turut ada di Palembang, Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, dan
berseling dengan Bali. Benang merah cinta terpendam Alita pada Erwin
ditempeli dengan sub-plot liku-liku kehidupan Alita yang sebagian besar
berisi profesi sebagai guru les privat, sub-plot kisah haru-biru cinta
Yusa dan usahanya mencari pekerjaan, sub-plot cerita cinta sahabatnya,
dan ditutup dengan ending yang membuat pembaca berkaca-kaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar