Laman

Jumat, 28 September 2012

Alita @ First


Elite Zone - Alita, seorang remaja berusia 13 tahun yang baru menginjak bangku SMP, terpesona pada seorang pria teman kakaknya, Yusa. Pembawaan Erwin, pria itu, sangatlah menyenangkan. Sehingga mampu membuat Alita yang pendiam menjadi ceria dan bisa banyak bercerita. Namun satu sifat Erwin yang tidak baik, yaitu begitu banyaknya wanita yang tergoda pesonanya menyebabkan terdapat kesan bahwa Erwin playboy yang gemar mempermainkan wanita.
Yusa, mama, bahkan eyang putri memperingatkan Alit agar tidak jatuh pada perangkap Erwin. Sayangnya perasaan memang tidak dapat ditolak kehadirannya. Cinta itu tumbuh perlahan yang berkelanjutan hingga mengendap di dasar hati Alit yang terdalam dan tidak bisa dijangkau siapapun lagi. Namun Alita tetap menemukan akal sehatnya dan menyimpan rasa itu diam-diam.
Saat Alit memutuskan untuk kuliah di Jogja sambil menemani eyang putrinya, Yusa telah bekerja di Surabaya dan Erwin kembali ke Jakarta. Intensitas pertemuan secara fisik tentu telah berkurang, digantikan oleh teknologi masa kini, e-mail.
Kuasa Allah-lah yang mengatur pertemuan dan perpisahan seseorang. Ava, kekasih Yusa, mengalami kecelakaan lalu lintas dan meninggal dunia. Kejadian itu menyebabkan Alit bertemu kembali dengan Erwin. Pria itu menghibur kesedihan Alit, kembali membangun rasa cinta Alit. Hingga saat Erwin mengatakan bahwa kebawelan Alit mirip dengan Tira, kekasihnya, hati Alit terkoyak. Dia pun memutuskan untuk tidak lagi berhubungan dengan Erwin, entah itu puisi yang rutin mereka kirimkan tiap bulan, ataupun SMS dan telepon. Alit mengganti alamat email dan nomor handphone-nya.
Hari berganti bulan, Alit yang selalu menyimpan Erwin di hatinya, dibujuk Abel sahabatnya agar mau berkenalan lebih jauh dengan Baim, seorang mahasiswa yang kos di depan rumah eyang putri. Pada hari Sabtu yang telah mereka tentukan untuk berkencan, tak disangka Erwin datang ke Jogja. Reaksi Alit yang meneteskan airmata saat menemui Erwin, menjawab semua pertanyaan Erwin mengapa Alit tidak membalas email dan teleponnya.
Perasaan Alit tertumpah sudah saat itu. Dia tak lagi malu mengakui bahwa dia menyukai Erwin, dan Erwin pun membuka semua kisah sepak terjangnya selama ini bersama para wanita. Dan Tira adalah wanita yang diharapkannya menjadi yang terakhir dalam hidupnya, bahkan mereka berniat untuk menikah. Alit tidak berharap apapun lagi pada Erwin, dia hanya ingin mencoba membuka hati untuk Baim.
Namun perasaan Alit pada Erwin terlalu kuat. Saat pak pos datang mengantar paket untuk Alit dari Erwin yang berisi kain brokat serta undangan pernikahan Erwin dan Tira, raut wajah Alit cukup menjelaskan bagaimana hancurnya perasaan gadis itu. Baim pun cukup pintar untuk membaca ekspresi Alit. Jika saya boleh menggambarkan perasaan Alit itu dengan kata-kata saya sendiri, akan saya katakan pasti hatinya serasa ditusuk pedang yang tajam dan perlahan pedang itu berputar sehingga pedihnya makin terasa dan takkan pernah hilang.
Singkat cerita Erwin bercerai dari isterinya karena dia selingkuh dengan rekan kerjanya. Dia positif HIV/Aids setelah berhubungan dengan rekan kerjanya, isterinya juga positif HIV/Aids tertular dari Erwin. Setelah Erwin mengetahui ia mengidap HIV/Aids ia bercerita kepada Yusa tentang semuanya termasuk tentang Alita juga penyakit HIVnya. Mendengar itu Yusa menangis. Alita lebih dari menangis, seperti mimpi yang tak pernah terduga. Hatinya seperti disayat beribu pisau,ingin berteriak sekeras-kerasnya agar dunia tahu betapa hatinya sakit mendengar takdir ini. Lambat laun ketahanan tubuh Erwin rapuh.  Pertemuan pun tak pernah terjadi semenjak malam pemberitaan itu. Sesekali mereka hanya telepon atau berkirim sms namun hal itu lama kelamaan hilang hingga Erwin pun meninggal. Alita hanya bias melihat jasadnya dari kejauhan seperti janjinya kepada Erwin.
Itulah sederet cerita panjang Alita. Ceritanya mengalir secara kronologis, ditandai dengan tahapan pertambahan umur Alita. SMP, SMA, kuliah, dan bekerja. Setting lokasi berturut-turut ada di Palembang, Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, dan berseling dengan Bali. Benang merah cinta terpendam Alita pada Erwin ditempeli dengan sub-plot liku-liku kehidupan Alita yang sebagian besar berisi profesi sebagai guru les privat, sub-plot kisah haru-biru cinta Yusa dan usahanya mencari pekerjaan, sub-plot cerita cinta sahabatnya, dan ditutup dengan ending yang membuat pembaca berkaca-kaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar